Kemitraan keamanan transportasi

Sekretaris Pertama (Transportasi) Jakarta, Adam Morton dan dua petugas dari Konsulat Australia di Bali memainkan peran aktif dalam skenario pembajakan (seperti dalang kriminal internasional yang dicari oleh Interpol).

Sekretaris Pertama (Transportasi) Jakarta, Adam Morton dan dua petugas dari Konsulat Australia di Bali memainkan peran aktif dalam skenario pembajakan (seperti dalang kriminal internasional yang dicari oleh Interpol).

Australia dan Indonesia telah menjalani kemitraan keamanan transportasi yang panjang dan kooperatif sejak berdirinya kantor permanen di Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 2005. Kami memiliki kepentingan bersama untuk menjaga warga Australia dan Indonesia aman dari tindakan campur tangan yang melanggar hukum di sektor transportasi. Kami juga memiliki kebutuhan bersama yang kuat akan transportasi yang aman untuk menghubungkan masyarakat terpencil dan perkotaan ke tujuan domestik dan internasional.

Saat ini sebagian besar upaya peningkatan kapasitas kami difasilitasi melalui Australia-Indonesia Transport Security Cooperation Program (TSCP) yang didukung oleh kemitraan pembangunan kami.

Melalui TSCP, Australia dan Indonesia bekerja bersama untuk mencapai standar tinggi konsistensi operasional, dan untuk meningkatkan kerangka peraturan dan pengaturan tata kelola. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa penerapan langkah-langkah keamanan untuk penerbangan dan transportasi laut konsisten, memenuhi persyaratan internasional serta kebutuhan Indonesia. Kami telah belajar bersama dan berhasil di bidang-bidang seperti Manajemen Risiko, latihan kontingensi, lokakarya ‘Trusted Insider’, keamanan identitas, dan penerapan teknologi canggih.

Mitra Indonesia termasuk Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Angkasa-Pura I dan Angkasa-Pura II, Pelindo, dan Agen Resmi Kargo Udara.

social media