Operation Alliance
‘Operation Alliance’ adalah investigasi gabungan bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Australian Federal Police (AFP), dan proses identifikasi korban setelah pemboman teroris di Bali pada 12 Oktober 2002.
Pengeboman Paddy's Bar dan Sari Club menyebabkan 202 orang tewas - di antaranya 88 orang Australia. Hubungan yang sudah kuat antara AFP dan Polri memfasilitasi tanggapan yang cepat terhadap kejadian tersebut.
Segera setelah ledakan, Polri meminta bantuan AFP, dan pada 13 Oktober, 14 anggota AFP dikirim ke Bali, termasuk petugas spesialis pengidentifikasi korban, penyelidik TKP ilmiah, dan penyelidik pasca ledakan bom.
Pada saat itu, AFP memiliki rata-rata 40 agen dan analis federal di pulau itu yang membantu Polri dengan - di antara permasalahan lainnya - identifikasi korban bencana, penyelidikan forensik, analisis intelijen kriminal, dan analisis data bom.
AFP juga bekerja erat dalam penyelidikan dan persiapan penuntutan.
Pada puncaknya, sekitar 100 anggota AFP dikerahkan ke Bali.
Bom Bali menunjukkan bagaimana aliansi penegak hukum dapat mengungkap hubungan dan asosiasi yang sebelumnya tidak diketahui.
Dukungan AFP terhadap tanggapan Indonesia terhadap pengeboman Bali adalah salah satu operasi paling signifikan dan intensif sumber daya yang telah dilakukan AFP. Pada puncaknya, Operation Alliance memiliki sekitar 500 anggota AFP yang fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan pengebomam.