Tony Rafty OAM
Koresponden seniman perang terkenal Anthony (Tony) Rafty OAM lahir di pinggiran kota Sydney, Paddington, tempat dia memulai karir kerjanya sebagai kartunis dengan sura kabar olahraga Referee sebelum mendaftar dengan Commonwealth Military Forces pada Desember 1941. Enam bulan kemudian dia dipindahkan ke Australian Imperial Force (AIF).
Tony Rafty membawa pandangan unik tentang Perang Dunia Kedua dan periode pasca-Perang Dunia Kedua melalui karya seninya, beberapa di antaranya disimpan oleh Australian War Memorial dan National Library of Australia.
Setelah keluar dari AIF, Tony Rafty bergabung kembali dengan surat kabar The Sun, tempat dia sebelumnya bekerja, dan dikirim ke Singapura dan Kalimantan untuk meliput periode penyerahan pascaperang sebelum akhirnya terbang ke Indonesia untuk meliput perjuangan yang berkelanjutan untuk kemerdekaan.
Koleksi sketsa Tony Rafty menelusuri kembali pengamatannya tentang Indonesia pada saat itu dan peran pendukung yang dimainkan Australia dalam membantu kebebasannya. Dia menyaksikan sejumlah peristiwa bersejarah termasuk Pertempuran Surabaya; sebuah pertempuran yang membantu menggalang dukungan Indonesia dan internasional untuk kemerdekaan Indonesia dan untuk yang sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan Indonesia.
Surat-surat Tony Rafty yang ditulis pada waktu itu mengungkapkan simpati yang dia rasakan untuk perjuangan Indonesia dan kekaguman yang dia miliki untuk temannya dan pemimpin Indonesia saat itu, Presiden Soekarno.
Dia juga berteman dengan sejumlah orang Indonesia terkemuka lainnya termasuk sesama seniman Basuki Abdullah dan Affandi, banyak dari mereka digambarkan dalam koleksi ini.
Selama karir Tony Rafty, karyanya telah dipamerkan di seluruh dunia dan lebih dari 15.000 karikatur telah ditampilkan di surat kabar dan majalah utama. Pada 1990 Tony Rafty menerima Order of Australia Medal (OAM) atas jasanya kepada media.
Tony Rafty meninggal pada 2015, dan dikenang karena bakat kreatifnya dan kemampuannya untuk menangkap semua situasi, baik tragis atau menyenangkan, melalui karya seninya.