Letnan Kolonel Colin East

Pada 1964, Letnan Kolonel Colin East menjadi pelajar Australia pertama (dan orang asing pertama) yang menghadiri Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Indonesia (Seskoad) di Bandung.

Pada 1964, Letnan Kolonel Colin East menjadi pelajar Australia pertama (dan orang asing pertama) yang menghadiri Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Indonesia (Seskoad) di Bandung.

Pada 1964, Letnan Kolonel Colin East menjadi pelajar Australia pertama (dan orang asing pertama) yang menghadiri Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Indonesia (Seskoad) di Bandung. LetKol East memulai karir militernya sebagai seorang prajurit infanteri pada 1938. Selama Perang Dunia Kedua dia bertugas dengan Second Australian Imperial Forces di Inggris dan Timur Tengah, dan dia terluka parah dalam Pertempuran Tobruk. Sisa masa tugasnya selama perang adalah di Darwin dan sebagai komandan kompi di Batalion Infantri ke-2/9 di Balikpapan.

LetKol East menyelesaikan Australian Staff College pada 1955 dan pada 1957, serta belajar di University of Melbourne di malam hari untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. Dia mengembangkan reputasi untuk kejernihan berpikir dan kemampuannya untuk bergaul dengan orang-orang dari semua tingkatan dan warga negara, termasuk selama waktunya ditempatkan di Commonwealth Infantry Brigade ke-28 di Malaya yang saat itu berkebangsaan Inggris di Malaysia pada akhir 1957.

LetKol East disambut hangat di Bandung sebagai orang asing pertama yang menjadi bagian dari keluarga Seskoad. Pada saat itu, Pemerintah Australia menggarisbawahi pengakuan jangka panjangnya tentang nilai personel militer Australia yang menghadiri kursus di Indonesia. Fakta bahwa Pemerintah Indonesia menyambut LetKol East di Bandung pada 1964 selama periode ketegangan regional merupakan bukti komitmen bersama Indonesia untuk membangun hubungan antar manusia antara dua angkatan bersenjata kami.

Kontribusi awal LetKol East untuk hubungan Australia-Indonesia diakui hingga hari ini oleh kunjungan tahunan Colin East Award Study. Setiap tahun para pelajar dari Sekolah Tinggi Komando dan Staf Indonesia dan Australia melakukan kunjungan studi untuk memperdalam pemahaman mereka tentang bahasa, budaya, kebijakan pertahanan dan keamanan masing-masing. Yang terpenting, Colin East Award mengakui pentingnya hubungan orang-orang antara Australian Defence Force dan Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia.

social media