Dr George Quinn
Dr George Quinn (lahir di Te Kuiti, Selandia Baru, 1943) pertama kali mengunjungi Indonesia pada 1966 selama huru-hara di sekitar jatuhnya Presiden Soekarno dan naiknya kekuasaan Jenderal Soeharto. Antara 1967 dan 1970 dia mengajar bahasa Inggris di Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga, Jawa Tengah, dan pada 1971 dia mendaftar sebagai mahasiswa S-1 di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, menyelesaikan gelar Sarjana Muda dalam bahasa Indonesia dan sastra di akhir 1973.
Dr George Quinn adalah warga Australia atau Selandia Baru pertama yang memperoleh gelar sarjana dari universitas di Indonesia. Gelar tersebut termasuk komponen studi dalam bahasa Jawa modern dan Jawa kuno. Bahasa, sastra, dan masyarakat Jawa menjadi minatnya yang abadi. Pada 1984 dia menyelesaikan PhD dalam sastra Jawa di University of Sydney.
Antara 1974 dan 1990 Dr George Quinn mengajar Bahasa Indonesia di University of Sydney, pindah ke Charles Darwin University pada 1991, lalu ke Australian National University pada 1995. Dia membuat beberapa kontribusi inovatif untuk pengajaran bahasa Indonesia kepada pelajar asing. Buku pedoman kuliahnya The Indonesian Way (diadaptasi untuk penggunaan online oleh Profesor Ulrich Kozok) saat ini banyak digunakan di seluruh dunia untuk studi tingkat tinggi dari Bahasa Indonesia tingkat dasar. Kamusnya Learner’s Dictionary of Today’s Indonesian tetap dicetak dua puluh tahun setelah diterbitkan pada 2001. George Quinn juga mempromosikan studi dalam negeri sebagai cara tercepat, paling otentik, dan paling hemat biaya untuk belajar bahasa Indonesia. Dia memprakarsai program studi dalam negeri untuk Australia di Jawa, Timor dan Ambon. George Quinn juga mengajar bahasa Jawa di Australian National University. Buku pedoman bahasa Jawa-nya (yang masih belum diterbitkan) Sri Ngilang menjadi terkenal ketika latihan dari pelajaran tersebut, dilakukan dalam bahasa Jawa oleh para pelajar Australia, beredar di Indonesia pada 2014.
Sejak pensiun pada 2008, Dr George Quinn terus mempromosikan studi bahasa Indonesia. Dia adalah ketua pendiri Balai Bahasa Indonesia ACT, sebuah organisasi berbasis masyarakat yang didedikasikan untuk membantu para guru Indonesia di sekolah-sekolah Canberra. Dia terus meneliti sastra Jawa dan praktik-praktik keagamaan. Penelitiannya yang terbaru, Bandit Saints of Java (2019), meneliti praktik ziarah dan kisah-kisah mereka di kalangan Muslim Jawa. Ini telah menjadi best-seller di Indonesia dan saat ini sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.